This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Menghilangkan Garis DiBawah Link

Garis bawah ini menurut beliau sangat mengganggu keindahan tulisan-tulisannya. lain orang lain keinginan, untuk urusan link pun ada yang suka memakai garis bawah dan ada juga yang tidak suka akan garis bawah tersebut, tapi menurut saya pribadi kiranya tidak indah dipandang jadi saya hilangkan saja garis tersebut.

Menurut kebiasan yang berlaku, sebuah tulisan yang berbentuk link biasanya memang mempunyai garis bawah, akan tetapi sebenarnya garis bawah tersebut bisa di hilangkan apabila kita mau. Bagaimana cara menghilangkan garis bawah pada link? untuk menghilangkannya sobat perlu Menambah beberapa kode yang ada pada style sheet CSS, kode tersebut biasanya seperti ini :



Letakkan script berikut sebelum script
A:link {text-decoration: none}
A:visited {text-decoration: none}
A:active {text-decoration: none}

Lima Macam Meninggalkan Al-Qur'an

Pada zaman yang sudah semakin canggih dan modern seperti sekarang ini banyak orang yang sudah lupa dan lalai dengan apa yang telah allah jadikan sebagai pegangan hidup padahal semua apa yang dibutuhkan didalamnya untuk mengarungi kehidupan didunia ini lengkap dituturkan. Al-qur'an mengapa kini engkau hanya dibuat pajangan dan hanya label belaka. 
Diantara meninggalkan Al-qur'an ada lima jenis yaitu : 
  1. Tidak mau mendengar dan mengimaninya
  2. Tidak mengamalkannya dan tidak mematuhi apa yang dihalalkan dan diharamkan, padahal ia membaca dan mengimaninya.
  3. Menolak menjadikannya sebagai hukum dan undang-undang serta pemutus segala perkara dan beranggapan bahwa al-qur'an tidak melahirkan ilmu
  4. Enggan untuk mentadabburi dan memahaminya dan enggan untuk mengenalinya maksuknya
  5. Tidak mau menjadikan sebagai obat penawar bagi aneka ragam penyakit sehingga mengambil obat yang lain.

Dimensi Waktu

Sejenak ku sadar
Tentang berartinya waktu yang ada
Yang seharusnya ku jaga
Tapi kini lenyap segalanya
Hanya tinggal rasa kecewa dan Penyesalan dan juga Kehilangan
Andai ku mampu akan ku putar waktu yang berlalu 
Sehingga tak ada perpisahan 
Yang ada .... hanya persahabatan 
Kebersamaan Dan kasih sayang 
Tapi.... aku tak mampu 
Kini hanya mampu berucap 
Selamat tinggal.....Selamat berpisah..... Dan selamat jalan

Bulan Suro, Kenapa??

Bagi orang jawa bulan muharrom atau yang lebih populer bulan suro merupakan bulan keramat atau tidak berani melakukan/mengadakan hajatan semisal acara pernikahan, khitanan, mbangun omah, pindah omah, ataupun yang lain-lain yang menurut mereka bila pantangan itu diterjang, dipastikan pelakunya akan dapat musibah atau kerugian. Jika tradisi kejawen menilai suro/muharrom sebagai bulan gawat n keramat, beda halnya dengan agama islam yang justru menganggap bulan muharrom ini sebagai bulan mulia n utama. Pada masa sultan agung mataram(931H/1509M) penanggalan hijriyah digabungkan yan9 menjdikanbulan muharrom dan suro menjadi sama, akan tetapi masyarakat islam ditanah jawa ini masih saja menganggap bulan keramat atau pandangan terhadap bulan suro tidak dpat mengubah kepada bulan muharrom. rasa fanatisme yang sudah begitu kental dan lengket dibumi jawa ini seakan-akan tak dapat dirubah. hingga sekarang konsekwensinyapun ummat islam/masyarakat jawa masih belum berani melakukan ritual hajatan dll.

Supaya Selamat Dunia

Setiap orang pasti menginginkan hidup bahagia dan selamat baik didunia maupun diakhirat, tidak mungkin seorangpun menginginkan sebaliknya. akan tetapi kebahagiaan dan juga keselamatan itu tidak akan bisa didapatkan ataupun dicapai dengan mudah tanpa perjuangan yang berat alias tidak ringan, salah satunya adalah melalui berbagai ujian dan cobaan dari Allah SWT. musibah diturunkan oleh Allah SWT didunia adakalanya ditimpakan kepada hamba-hamba Allah yang sholeh sebagai ujian agar derajat mereka semakin tinggi dan mulia dihadapanNya, adapula musibah yang diperuntukkan bagi orang-orang yang berbuat dosa atau banyak melakukan ma'siat sebagai peringatan agar mereka sadar dan terhindar pun juga kembali ke jalan yang diridhoiNya Namun ada juga orang-orang yang telah banyak berbuat maksiat dan kedurhakaan kepada Allah, tapi mereka sama sekali tidak tertimpa musibah. inilah yang dinamakan "istijroj" yaitu orang-orang dibiarkan oleh Allah, istilah jawa di lulu. Allah berfirman yan9 artinya: " dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur(kearah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui " QS.Al A'raf:182 jika ada atupun kalian semua mengetahui n menemukan orang yang berbuat dholim n maksiat, tapi secara lahiriyah ternyata dia masih merasakan hidup tenang n tentram, bukan berarti Allah mengampuni kedholiman orang itu. Rosulullah bersabda menjelaskan model orang yang sperti ini: sesungguhnya Allah SWT menangguhkan hukuman untuk orang yang berbuat aniaya/dholim. sampai ketika Allah menghukumnya. maka Dia tidak akan melepaskan.HR.iman bukhori. Untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat, syeh imam imam abu hasan asy syadzili mengajarkan dalam kitab mafakhirnya untuk melanggengkan membaca " alhmdulillah wa astagfirullaha wa laa chaula wa laa quwwata illa billahi" yang artinya segala puji bagi Allah SWT saya mohon ampun kepada Allah tiada daya untuk meninggalkan kemaksiatan dan tiada kekuatan untuk menjalankan ibadah kecuali atas pertolongan Allah SWT. bacaan dzikir diatas akan mendorong pembacanya untuk senantiasa mengakui dan bersyukur terhadap berbagai macam kenikmatan yang telah dianugrahkan Allah, terutama nikmat islam dan iman. sebagai seorang mukmin kita sama sekali tidak boleh merasa aman dari tergelincirnya keimanan(su'ul khotimah). kita harus senantiasa waspada dan hati-hati. berusahalah mengambil pelajaran apa yang telah menimpa bal'am. seseorang yang pada awalnya telah mencapai maqom waliyullah, tapi kemudiaan keimanannya tergelincir diakhir hayatnya(su'ul khotimah) mensyukiri nikmat yang diberikan Allah berarti berupaya mempertahankan keimanan agar tidak lepas dari jiwa kita. Assyukru qoyyidun wa shoyyidun lil mafquud. yang artinya syukur itu mengikat sesuatu yang di peroleh dan memburu sesuatu yang hilang. dzikir diatas juga mendorong si pembaca untuk selalu menyesali dari segala perbuatan dosa.
By : kaki langit

Inilah Aku

Aku adalah ... aku
Aku tidak ingin begini dan begitu
Aku tidak ingin ini dan itu
Aku tidak ingin disuruh begini dan begitu
Aku adalah Aku

Pesona

Ku kenali dia
Disuatu masa
Ditemaram waktu yang silam
Ku tatap indah bola matamu
Ku sambut sapamu Dengan selarik senyumku
Santun .... Sabar ... Ramah ...
Betapa indahpesonamu
Ingin ku curah rasa sayangku
Agar mengembun dikalbumu

Cinta Ouwhh... Cinta

Cinta itu langit Apapun yang dibawahnya akan ditutupnya Cinta itu angin,,, Apapun yang ditiupnya akan digerakkannya Cinta itu seperti air Dengannya hidup segalanya Sepertibumi Cinta bisa menumbuhkan semuanya .......... . Cinta oh ..... Cinta

Do'a Seorang Kekasih

Dalam gempita malam Penuh bintang bertabur Mewarnai langit membiru Ku angkat sepuluh jemariku Penuh harap ku ucap Yaa Allah...... bila Engkau menghendaki Cinta datang di hatiku maka tunjukkan hidayahMu Tapi bila bukan kehendakMu Lindungi aku dari lingkar goda Yaa Allah.... Lindungi dia, sayangi dia Seperti aku menyayanginya Biar ku relakan perginya Demi cinta dan asa .... Karena hakekat cinta adalah bisa menerima meskipun aku terluka .... asalkan dia bahagia Semua Kekal hanya cintaMu Yaa Allah.... Ya Rohman

Curahkan Cintamu

Carilah teman yang baik yang mengerti akan dirimu
Yang memahami keadaanmu
Jalinlah hubungan dengannya
Namun begitu temanmu yan9 disana
Diatas hamparan gersang bersama jiwa-jiwa keputus asaan
Janganlah terlupa temani juga mereka,
Meski tiada lagi bersama... 
Curahkan kasihmu meski mereka jauh 
Curahkan cintamu dalam lantunan do'a 
Jangan engkau membenci meski mereka berbuat dosa 

Jangan pula engkau menghina

Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan Sesuai Kemampuannya

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, "Tatkala ayat: `Kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan di bumi. Apabila kamu menampakkan atau menyembunyikan apa yang ada pada dirimu, maka Allah akan memperhitungkan kamu lantaran perbuatan itu. Lalu Dia mengampuni orang yang dikehendaki-Nya dan mengazab orang yang dikehendaki-Nya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu' (al-Baqarah:284) diturunkan kepada Rasulullah saw. maka hal itu sangat menyulitkan para sahabat beliau.

Mereka menemui Rasulullah. Mereka berlutut seraya berkata, `Ya Rasulullah, kami telah dibebani berbagai amal yang dapat kami kerjakan seperti shalat, shaum, jihad dan sedekah. Sekarang ayat itu diturunkan kepada engkau, dan kami tang sanggup mengamalkannya.'

Maka Rasulullah saw bersabda, `Apakah kamu hendak mengatakan apa apa yang telah dikatakan oleh para Ahli Kitab terdahulu, yaitu `kami mendengar namun kami mendurhakainya?' Namun katakanlah olehmu, `Kami mendengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali.' Setelah orang-orang menginsafi ayat itu dan mengucapkan keinsafannya dengan lidah mereka, maka Allah menurunkan ayat yang sesudahnya, yaitu `Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. `Kami tidak membeda-bedakan sedikit pun antara seorang rasul dengan rasul lainnya.'

Dan mereka mengatakan, `Kami dengar dan kami taat. Ya Tuhan kami, ampunilah kami, dan kepada Engkaulah tempat kami kembali.' Setelah mereka mengamalkan ayat itu, maka Allah menasakh ayat tadi dengan ayat, `Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari (kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), `Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau khilaf.'"

Baca al-Baqarah, 284-286

Sepotong Roti Penebus Dosa

Abu Burdah bin Musa Al-Asy'ari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: "Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti."
Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. Akan tetapi pada suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam bujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri. Setelah ia sadar, maka ia lalu bertaubat, sedangkan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan solat dan bersujud.

Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, karena sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu. Rupanya di samping kedai tersebut hidup seorang pendita yang ada setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa buku roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu dengan masing-masingnya mendapat sebuku roti.
Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bahagian, karena disangka sebagai orang miskin. Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata: "Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku." Orang yang membagikan roti itu menjawab: "Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu buku roti." Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bahagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.

Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam. Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sebuku roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sebuku roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata: "Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sebuku roti itu!"

Nabi Ibrahim dan Isma'il Meninggalkan Baitullah

Firman Allah, "Dan ingatlah ketika Ibrahim dan Ismail meninggikan fondasi Baitullah, sedang dia berkata, `Ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'" Dahulu, ketika keduanya meninggikan fondasi, keduanya berdoa kepada Allah agar kiranya Dia menerima amalnya, sedang hatinya bergetar karena khawatir tidak akan diterima, sebagaimana Allah menuturkan keadaan kaum mukmin yang ikhlas dalam firman-Nya, "Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati bergetar" karena khawatir amalnya tidak diterima.

Diriwayatkan dari al-Bukhari rahimanullah dalam kitab Shahih-nya, dari Ibnu Abbas r.a., dia berkata, "Wanita pertama yang membuat ikat pinggang ialah ibunya Ismail. Dia membuatnya untuk (mengikat pakaian agar terjuntai ke tanah) agar menutupi jejak kakinya sehingga tak diketahui oleh Sarah. Kemudian Ibrahim membawa istri dan anaknya Ismail yang masih disusuinya. Ibrahim menempatkan istrinya dekat Baitullah di sisi pohon Dauhah, pada bagian atas sumur Zamzam dan Masjidil Haram menurut perkiraan sekarang.

Pada saat itu di Mekkah belum ada segelintir manusia pun dan tiada air. Ibrahim menempatkan keduanya di sana berikut sebuah tempat makanan berisi kurma dan tempat yang berisi air. Kemudian Ibrahim pun berlalu. Maka ibu Ismail mengikutinya sambil berkata, `Hai Ibrahim, hendak kemana? Engkau meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun.' Ibu Ismail memberondongnya dengan pertanyaan itu beberapa kali. Namun, Ibrahim tidak meliriknya. Ibu Ismail bertanya, `Apakah Allah telah menyuruhmu berbuat demikian?' Ibrahim menjawab, `Benar.' Ibu Ismail berkata, `Jika demikian, maka Dia tidak akan menelantarkan kami.' Kemudian, Ibu Ismail pun kembali ke tempat semula. Ibrahim melanjutkan langkahnya hingga sampai di Tsaniah di tempat istri dan anaknya tidak lagi dapat melihatnya.

Dia menghadapkan wajahnya ke Baitullah seraya mengangkat kedua tangannya sambil berdoa demikian, `Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki pepohonan, yaitu di sisi Rumah-Mu yang suci….mudah-mudahan mereka berterima kasih.' Kemudian ibu Ismail menyusui anaknya dan dia minum dari tempat persediaan air. Setelah air itu tandas, maka dia kehausan, demikian pula anaknya. Dia memperhatikan anaknya yang berguling-guling kehausan. Dia melengos karena tidak tega melihat anknya demikian. Maka dilihatnya bukit Shafa sebagai tempat yang paling dekat darinya. Dia berdiri di puncaknya sambil megarahkan pandangannya ke lembah dengan harapan melihat seseorang. Namun, dia tidak melihat seorangpun. Kemudian, dia turun dari Shafa. Ketika dia tiba di lembah, dia menyingsingkan kainnya lalu berjalan seperti orang tergesa-gesa hingga melintasi lembah tersebut. Kemudian dia menuju Marwah, lalu berdiri dipuncaknya dengan harapan dapat melihat seseorang. Tetapi dia tidak melihat seorang pun. Dia melakukan perbuatan demikian sebanyak tujuh kali."Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi saw. bersabda, "Oleh karena itulah maka manusia bersa'i antara keduanya.""Ketika dia hampir tiba di Marwah, dia mendengar sebuah suara. Dia berkata, `Diam!' Maksudnya menenteramkan diri sendiri. Lalu dia mendengar lagi suara. Dia berkata, `Engkau telah memperdengarkan suara. Apakah kamu dapat menolong?' Tiba-tiba dia melihat malaikat dekat tempat bakal sumur Zamzam. Malaikat menggali tanah dengan tumitnya atau dengan sayapnya sehingga muncullah air. Maka Dia mulai membendung air dengan tangannya begini….Dia menciduk air ke tempatnya, kemudian air pun terus menyembur setelah diciduk"Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi saw. bersabda. "Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Ibu Ismail. Jika dia membiarkan Zamzam, atau jika dia tidak menciduk airnya, niscaya Zamzam menjadi mata air yang mengalir.
"Ibu Abbas berkata, `Kemudian dia minum lalu menyusui anaknya. Malaikat berkata kepadanya, `Kamu jangan khawatir akan disia-siakan karena di sana ada Baitullah yang akan dibangun kembali oleh anak ini dan bapaknya. Dan bahwa Allah tidak akan menelantarkan penduduknya.' Keadaan Baitullah itu lebih tinggi dari permukaan tanah. Ia seperti tonjolan tanah yang diterpa banjir sehingga mengikis bagian kiri dan kanannya. Kondisi Ibu Ismail terus berlanjut demikian sampai sekelompok Bani Jurhum atau sekelompok pengunjung Baitullah dari kalangan Bani Jurhum lewat di sana dari suatu jalan. Mereka turun ke lembah Mekkah dan melihat ada burung berputar di angkasa. Mereka berkata, `Burung itu pasti mengitari air. Kita yakin bahwa di lembah ini ada tempat air.'"

"Kemudian dia megirim satu atau dua orang utusan. Ternyata mereka menemukan air. Mereka kembali memberitahukan ihwal air. Maka mereka mendekatinya."

Ibnu Abbas berkata, "Saat itu Ibu Ismail berada di sekitar air. Mereka berkata kepadanya, `Apakah engkau megizinkan kami untuk tinggal di dekat airmu?' Dia menjawab, `Boleh saja. Namun kalian tidak berhak atas air ini.' Mereka menjawab, `Baiklah.'

"Ibnu Abbas berkata, "Nabi bersabda, `Maka Ibu Ismail menerima mereka dengan baik karena dia ingin punya teman.' Mereka pun menetap dan mengirimkan utusan kepada warganya untuk tinggal bersama mereka di sana sehingga berdirilah beberapa rumah di sana. Sang bayi pun tumbuh menjadi pemuda. Dia belajar bahasa Arab dari mereka. Dia disayang dan disanjung oleh mereka. Setelah dia balig, mereka mengawinkannya dengan salah seorang perempuan dari suku mereka. Ibu Ismail pun meninggal. Setelah Ismail menikah, datanglah Ibrahim guna menengok keturunan yang dulu ditinggalkannya. Namun, dia tidak mendapatkan Ismail. Ibrahim bertanya kepada istri Ismail. Istrinya menjawab, `Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami.' Kemudian Ibrahim menanyakan ihwal penghidupan dan kesejahterannya. Istri Ibrahim menjawab, `Kami dalam kondisi yang buruk dan hidup dalam kesempitan dan kemiskinan.' Sang istri mengadu kepada Ibrahim. Ibrahim berkata, `Apabila suamimu datang, sampaikan salam saya kepadanya dan sampaikan pesan bahwa dia harus mengubah ambang pintunya.' Setelah Ismail datang, maka seolah-olah dia lupa akan sesuatu, kemudain bertanya, `Apakah tadi ada orang yang datang?' Si istri menjawab, `Ya, tadi ada orang tua begini….begini….datang. Dia bertanya kepadaku ihwal engkau, maka aku menceritakannya dan dia pun bertanya ihwal kehidupan kita, dan aku pun menceritakannya bahwa kita hidup dalam kepayahan dan kesusahan.' Ismail bertanya, `Apakah dia berpesan sesuatu kepadamu?' Istrinya menjawab, `Benar. Dia menyuruhku menyampaikan salamnya kepadamu dan menyuruhmu mengubah ambang pintu rumahmu.'Ismail berkata, `Dia adalah bapakku. Dia menyuruhku menceraikanmu. Maka kembalilah kamu kepada keluargamu.' Ismail menceraikannya, kemudian mengawini wanita lain dari Bani Jurhum."

"Ibrahim meninggalkan mereka selama beberapa waktu. Kemudian dia menjumpainya, namun tidak mendapatkan Ismail. Dia masuk ke rumah istrinya dan menanyakan ihwal dia. Si istri berkata, `Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami.' Ibrahim bertanya, `Bagaiman keadaan penghidupan dan kondisi kalian?' Si istri menjawab, `Kami baik-baik saja dan berkecukupan.' Si istri memuji kepada Allah Ta'ala. Ibrahim bertanya, `Apa yang kalian makan?' Si istri menjawab, `Daging' Ibrahim bertanya, `Apa yang kalian minum?' Si istri menjawab, `Air.' Ibrahim berkata, `Ya Allah, berkatilah mereka pada daging dan air.'"

Nabi saw. bersabda, "pada saat itu, mereka belum memiliki makanan pokok berupa biji-bijian. Seandainya mereka punya, niscaya Ibrahim akan mendoakannya supaya biji-bijian itu diberkati."

Nabi bersabda, "Daging dan air memang ada pada selain penduduk Mekkah, namun tidak cocok menjadi makanan pokok. Ibrahim berkata, `Apabila suamimu datang, sampaikanlah salamku kepadanya dan suruhlah dia menetapkan ambang pintu rumahnya.' Ketika Ismail datang, dia bertanya, `Apakah ada orang yang datang?' Si istri menjawab, `Ada seorang tua yang baik penampilannya (si istri memuji Ibrahim) dan dia menanyakan ihwalmu kepadaku, lalu aku pun menceritakannya. Dia bertanya kepadaku ihwal penghidupan kita , maka akupun menyampaikannya bahwa kehidupan kami baik-baik saja.' Ismail bertanya, ` Adakah dia pesan sesuatu kepadamu?' Si istri menjawab, `Dia menyampaikan salam kepadamu dan menyuruhmu untuk mengokohkan ambang pintu rumahmu.' Ismail berkata, `Dia adalah ayahku dan engkau merupakan ambang pintu itu. Dia menyuruhku untuk tetap mengawinimu.'"

"Kemudain Ibrahim meninggalkan mereka selama beberapa waktu. Seelah itu, dia datang lagi, sementara Ismail tengah meraut anak panah di bawah pohon Dauhah dekat sumur Zamzam. Ketika Ismail melihatnya, dia bangkit dan terjadilah adegan yang maklum terjadi antara anak dan ayahnya dan ayah dengan anaknya. Ibrahim berkata, `Hai Ismail, sesungguhnya Allah memberiku sebuah perintah.' Ismail berkata, `Lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Tuhanmu.' Ibrahim berkata, `Apakah kamu akan membantuku?' Ismail menjawab, `Aku akan membantumu.' Ibrahim berkata, `Sesungguhnya Allah menyuruhku membuat suatu rumah di sana.' Ibrahim menunjuk ke tumpukan tanah yang lebih tinggi dari sekelilingnya."

Ibnu Abbas berkata, "Pada saat itu keduanya meninggikan fondasi Baitullah. Ismail mulai mengangkut batu, sementara Ibrahim memasangnya. Setelah bangunan tinggi, Ismail datang membawa batu ini (yakni batu yang dipijak Ibrahim pada saat pembangunan Ka'bah sudah tinggi. Batu inilah yang disebut Maqam Ibrahim) untuk dijadikan pijakan oleh Ibrahim. Sementara Ibrahim memasang batu dan Ismail menyodorkannya, keduanya berdoa, `Ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi maha Mengetahui.'

"Ibnu Abbas berkata, "maka keduanya terus menuntaskan pembangunan sekeliling Ka'bah sambil berkata, "ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Melihat.'"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "
Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud".Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.

Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) fondasi-fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah, 125-128)

Isra' Bersama Rasulullah ke Langit Yang Paling Tinggi

Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari Anas Ibnu Malik bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Didatangkan untukku Buraq yang merupakan hewan putih, panjangnya diatas himar dan dibawah bagal, kukunya berada di akhir ujungnya. Beliau bersabda, `Aku segera menunggainya hingga tiba di Baitul Maqdis.' Beliau bersabda, `Lalu ia mengikatnya dengan tali (rantai) yang biasa dipakai oleh para nabi untuk mengikat.' Beliau melanjutkan, `Kemudian aku memasuki masjid (Baitul Maqdis) dan mendirikan shalat dua rakaat. Setelah itu, aku keluar. Lalu Malaikat Jibril a.s. mendatangiku dan menyodorkan dua buah gelas yang satu berisi khamar dan lainnya berisi susu. Aku memilih gelas yang berisi susu dan Jibril a.s. berkata, `Engkau telah memilih kesucian.'

Kemudian ia naik bersamaku ke langit yang pertama. Jibril meminta dibukakan pintu. Lalu (malaikat penjaga langit pertama) bertanya, `Siapakah kamu.' Jibril a.s. menjawab, `Jibril.' Kemudian ia ditanya lagi, `Siapakah yang besertamu?' Jibril a.s. menjawab, `Muhammad.' Malaikat itu bertanya, `Apakah kamu diutus?' Jibril menjawab, `Ya, aku diutus.' Lalu pintu langit dibukakan untuk kami. Ternyata aku bertemu dengan Nabi Adam a.s. Ia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Setelah itu Jibril a.s. naik bersamaku kelangit yang kedua dan meminta dibukakan pintu. Lalu pintu langit kedua dibukakan untuk kami. Di sana aku bertemu dengan dua putra paman Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria a.s., keduanya menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Lalu Jibril a.s. naik bersamaku ke langit yang ketiga dan meminta dibukakan pintu langit ketiga. Lalu pintu langit ketiga dibukakan untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Yusuf a.s. yang telah dianugerahi sebagian nikmat ketampanan. Ia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Kemudian Jibril a.s. naik bersamaku kelangit keempat dan meminta dibukakan pintu langit keempat. Lalu pintu langit keempat dibukakan untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Idris a.s. yang menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Allah SWT berfirman, `Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.'

Setelah itu Jibril a.s. kembali naik bersamaku kelangit yang kelima dan meminta dibukakan pintu langit kelima. Lalu ia membukakan pintu langit yang kelima untuk kami, Di sana aku bertemu dengan Harun a.s. yang menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Malaikat Jibril a.s. kembali naik bersamaku ke langit yang keenam dan meminta dibukakan pintu untuk kami. Lalu ia membukakan pintu keenam untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Musa a.s. yang menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.


Lalu Jibril a.s. naik lagi bersamaku ke langit yang ketujuh dan meminta dibukakan pintu langit ketujuh. Kemudian malaikat penjaga pintu langit ketujuh membukakan pintu untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Ibrahim a.s. yang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat dan tidak kembali kepadanya -sebelum menyelesaikan urusannya.

Setelah itu, ia pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata, daun-daunnya sebesar kuping gajah dan buah-buahannya menyerupai buah anggur. Begitu perintah Allah SWT menyelubunginya dan menyelubungi apa-apa yang akan diselubungi, ia segera berubah. Tidak ada seorang makhluk Allah pun yang mampu menyifati keindahan dan keelokannya. Lalu Allah Maha Agung mewahyukan apa-apa yang akan diwahyukan-Nya kepadaku dan mewajibkanku untuk mendirikan shalat lima puluh kali setiap hari sehari semalam. Setelah itu, aku turun menemui Musa a.s.. Ia bertanya kepadaku, `Apakah gerangan yang telah diwajibkan Allah SWT atas umatmu.' Aku menjawab,' Mendirikan shalat sebanyak lima puluh kali.' Kemudian ia berkata, `Kembalilah kepada Rabb-mu dan mohonlah kepada-Nya keringanan. Sesungguhnya umatmu tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu. Sesungguhnya aku telah berpengalaman mencobanya kepada Bani Israel.' Beliau melanjutkan sabdanya, `Kemudian aku kembali kepada Rabb-ku dan memohon, `Wahai Rabb, berikanlah keringan untuk umatku.' Dan Ia mengurangi menjadi lima kali. Setelah itu, aku kembali menemui Musa a.s. dan kukatakan kepadanya, `Ia telah mengurangi menjadi lima kali.' Namun Musa a.s. kembali berkata, `Sesungguhnya umatmu tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu. Karena itu kembalilah kepada Rabb-mu dan mohonlah keringanan.' Lalu aku bolak-balik bertemu antara Rabb-ku Yang Maha Tinggi dengan Musa a.s.. Lalu Dia berfirman, `Wahai Muhammad, sesungguhnya kelima shalat itu dilaksanakan setiap sehari semalam. Setiap shalat dihitung sepuluh yang berarti berjumlah lima puluh shalat. Barang siapa yang ingin melakukan suatu kebaikan kemudian tidak melaksanakannya, maka Ku-tuliskan untuknya satu kebaikan. Dan jika ia mengerjakannya, maka Ku-tuliskan untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa ingin melakukan kejelekan kemudian tidak melakukannya, maka Aku tidak menulis apa-apa padanya. Dan jika ia mengerjakannya, maka Aku menuliskannya satu kejelekan.' Beliau kembali melanjutkan sabdanya, `Lalu aku turun hingga sampai kepada Musa a.s. dan memberitahukan hal tersebut. Musa a.s. berkata, `Kembalilah kepada Rabb-mu dan memohonlah keringanan.' Saat itu Rasulullah saw. bersabda, `Aku katakan kepadanya, `Aku telah berulang kali kembali kepada Rabb-ku hingga aku merasa malu kepada-Nya.'"

Harut dan Marut

Al-Israa-iiliyaat dalam kisah "Harut dan Marut (Dinukil dari kitabal-israa-iiliyaat fit-Tafsiir, Dr. Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah)Diriwayatkan oleh as-Sayuthi dalam kitab ad-Durrul Mantsuur, ditafsirkandalam firman Allah SWT, "… Dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikatdi negeri Babil yaitu Harut dan Marut…." (al-Baqarah: 102).Terdapat riwayat yang sangat banyak dan kisah-kisah yang menakjubkan iniyang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Ibnu Mas'ud, dan Ali. Juga oleh IbnuAbbas, Mujahid, Ka'ah, Rabi', dan as-Sady yang meriwayatkan dari Ibnu Jarirath-Thabari dalam tafsirnya, Ibnu Mardaweh, dan al-Hakim. Ibnu al-Mundzirdan Ibnu Abi ad-Dunya serta al-Baihaqi dan al-Khatib dalam tafsir-tafsir,kitab-kitab, dan khulashah-nya, "Ketika masyarakat dari anak-anak Adam a.s.terjerumus dalam perbuatan-perbuatan maksiat dan kafir kepada Allah SWT.Para malaikat di atas langit berkata, "Ya Rabb, alam raya ini Engkauciptakan sebagai tempat untuk beribadah dan taat kepada-Mu. Mereka telahberbuat maksiat, kafir, membunuh orang yang diharamkan, memakan harta haram,mencuri, berzina, dan meminum khamar (minuman keras). Mereka (para malaikat)selalu mengajukan tuntutan atas apa yeng diperbuat manusia tanpa bisamemakluminya. Lalu dikatakan kepada mereka, 'Manusia-manusia itu dalamkeadaan tidak sadar.' Namun mereka tetap saja tidak mau memakluminya. Didalam sebagian riwayat dikatakan bahwa Allah SWT berfirman kepada mereka,'Jika kalian menempati posisi mereka niscaya kalian juga akan melakukanseperti apa yang mereka lakukan.' Mereka berkata, 'Mahasuci Engkau, kamitidak akan pernah melakukan hal itu'" Didalam riwayat lain dikatakan kepadamereka, 'Tidak akan pernah.' Lalu dikatakan kepada mereka, 'Pilihlah duaorang malaikat diantara kalian, Aku akan memerintahkannya untuk melakukanapa-apa yang-Ku perintahkan dan melarangnya untuk berbuat maksiat kepada-Ku.

Lalu mereka memilih Harut dan Marut. Keduanya segera turun ke bumi setelahdilengkapi dengan perangkat syahwat, sebagaimana yang terdapat pada manusia.Keduanya diperintahkan untuk senantiasa menyembah Allah SWT dan tidakmempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dilarang membunuh manusia yangdiharamkan, memakan harta haram, mencuri, berzina, dan meminum khamar.Keduanya tinggal di bumi selama beberapa tahun dan tinggal diantara manusiadengan benar. Pada suatu zaman terdapat seorang wanita yang kecantikannya dikalangan manusia laksana kecantikan planet Venus diantara gugusan galaksi diangkasa. Kedua malaikat itu sama-sama ingin memiliki wanita tersebut. Namunwanita itu menolak kecuali jika keduanya mengikuti agamanya. Lalu keduanyamenanyakan agama yang dianut oleh wanita tersebut. Wanita cantik itu segeramengeluarkan dan memperlihatkan sebuah berhala. 'Kami tidak punya keinginanuntuk menyembah ini,' tolak kedua malaikat itu. Setelah itu, keduanyaberlalu dan mnyembah kepada Allah SWT.

Kemudian kedua malaikat itu mendatangi wanita tersebut dan berusahamenaklukannya dengan kata-kata, dengan harapan bisa memilikinya. Namun,wanita itu tetap menolak kecuali jika keduanya menyembah berhala yangdisembahnya. Kedua malaikat itu tetap menolak. Ketika wanita itu melihat dualaki-laki itu tetap tidak mau menyerah dan menyembah berhala, ia berkata,'Jika kalian tetap menolak, pilihlah satu diantara tiga pilihan. Kalianmenyembah berhala ini, membunuh manusia atau minum khamar.' Keduanya segeraberkata, 'Yang paling mudah dari ketiga pilihan itu adalah meminum khamar.'

Wanita itu segera meminumkan khamar kepada keduanya. Setelah minum khamarmereka menyetubuhi wanitu itu. Pada saat mereka melakukan perbuatan itu,seorang lelaki lewat dihdapannya. Karena keduanya merasa khawatir bahwaorang itu akan menyebarluaskan apa yang dilakukannya, mereka segeramembunuhnya.

Begitu sadar dari mabuknya, keduanya segera menyadari kesalahan yang barusaja dilakukannya dan ingin segera kembali ke atas langit. Namun, merekatidak bisa melakukannya. Dengan demikian penutup tabir rahasia antarakeduanya dengan penghuni langit sudah terungkap. Pada saat itu, paramalaikat menyaksikan sendiri perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh keduarekannya dan mengetahui dengan pasti bahwa orang yang kehilangan kesadaranmereka kadar rasa takutnya akan lebih sedikit. Sejak saat itu, mereka selalumemohonkan ampunan untuk penghuni bumi.

Setelah kesalahan yang menimpa kedua malaikat itu terjadi, lalu dikatakankepadanya, 'Sekarang pilihlah, azab dunia atau azab akhirat.' Keduanyaberkata, 'Azab dunia akan berakhir sedangkan azab akhirat tidak akan pernahberakhir.' Keduanya memilih azab dunia. Kemudian keduanya ditempatkan dinegeri Babil dan diazab dengan kedua kaki terikat. Di dalam sebagian riwayatdikatakan, 'Bahwa keduanya mengajari wanita itu kalimat yang dapat membuatkeduanya naik kelangit. Lalu wanita itu naik ke atas langit, namun Allahmemutuskannya. Planet yang dikenal dengan nama Zahrah (Venus) adalahpenjelmaan wanita tersebut!'"

Semua cerita diatas adalah khurafat-khurafat anak cucu Israel dan kebohonganmereka yang tidak masuk akal, tidak masuk dalam nukilan dan tidak masukdalam syariat. Dan, sebagian perawi kisah khurafat batil ini dalammeriwayatkannya tidak sampai kepada para sahabat dan tabi'in. Akan tetapi,mereka telah membuka pintu-pintu kejahatan dan memasukinya. Mereka telahmelekatkan dan mengangkat kebohongan ini kepada Rasulullah saw. MahasuciAllah Rabb-ku, ini adalah perbuatan keji yang sangat besar.

Imam Abu al-Farj telah menghukumi kisah itu sebagai hadith palsu danas-Syihab al-Iraqi telah me-nash-kan bahwa orang percaya bahwa Harut danMarut adalah dua orang malaikat yang diazab, karena kesalahan yang telahdilakukannya, maka ia telah kafir kepada Allah Yang Maha Agung.

Imam al-Qadhi 'Ayadh dalam kitab asy-Syifa berkata, "Bahwa apa yangdisebutkan oleh para perawi dan dinukil oleh para ahli tafsir tentang kisahHarut dan Marut tidak memiliki arti apa-apa dan tidak benar berasal darisabda Rasulullah saw. serta bukan sesuatu yang diambil dari qiyas."

Kemudian jika ditinjau dari segi akal kisah ini tidak bisa diterima. Karenapara malaikat suci dan bersih dari dosa besar semacam ini yang tidakbersumber, kecuali dari akhlak yang buruk. Allah SWT telah memberitahukantentang mereka tidak pernah mengingkari apa-apa yang diperintahkan-Nya dansenantisa menjalankan apa-apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka.Sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebagian riwayat yang telahdikemukankan yang menjwab firman Allah SWT. Di dalam riwayat lain dikatakanbahwa Allah SWT berfirman kepada mereka, "Jika kalian berdua diujisebagaiman ujian yang diterapkan kepada anak cucu Adam a.s., kalian jugaakan berbuat maksiat kepada-Ku." Kedua malaikat itu menjawab, "KalaupunEngkau juga menguji kami dengan ujian yang Kau terapkan kepada anak-anakAdam, kami sekali-kali tidak akan berbuat maksiat kepada-Mu." Menanggapifirman Allah SWT adalah suatu kekafiran, karena akan menjauhkan orang yangmemiliki pengetahuan tentang Allah dan sifat-sifat-Nya dari-Nya. Bagaimanmungkin seorang yang jahat dapat naik ke langit dan menjadi salah satugugusan galaksi yang berkilau. Lalu bintang apakah gerangan yang mereka berinama az-Zahrah dan mereka anggap sebagai penjelmaan dari wanita jahattersebut. Lalu Allah memutuskannya kecuali tetap berada di tempatnya sejakIa menciptakan lapisan langit dan bumi.

Khurafat yang tidak ditemukan tersebut, sebenarnya cerita itu dinukil dantidak berdasarkan pada logika yang benar, sangat bertentangan dengankeyakinan yang dianut oleh para ilmuwan modern.

Kisah Sesendok Madu

Ada sebuah kisah simbolik yang cukup menarik untuk kita simak. Kisah iniadalah kisah tentang seorang raja dan sesendok madu. Alkisah, pada suatuketika seorang raja ingin menguji kesadaran warganya. Raja memerintahkanagar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan, membawa sesendokmadu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan di puncakbukit ditengah kota. Seluruh warga kota pun memahami benar perintah tersebutdan menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakannya.

Tetapi dalam pikiran seorang warga kota (katakanlah si A) terlintas suatucara untuk mengelak, "Aku akan membawa sesendok penuh, tetapi bukan madu.Aku akan membawa air. Kegelapan malam akan melindungi dari pandangan mataseseorang. Sesendok airpun tidak akan mempengaruhi bejana yang kelak akandiisi madu oleh seluruh warga kota."

Tibalah waktu yang telah ditetapkan. Apa kemudian terjadi? Seluruh bejanaternyata penuh dengan air. Rupanya semua warga kota berpikiran sama dengansi A. Mereka mengharapkan warga kota yang lain membawa madu sambilmembebaskan diri dari tanggung jawab.
Kisah simbolik ini dapat terjadi bahkan mungkin telah terjadi, dalamberbagai masyarakat manusia. Dari sini wajar jika agama, khususnya Islam,memberikan petunjuk-petunjuk agar kejadian seperti di atas tidak terjadi:"Katakanlah (hai Muhammad), inilah jalanku. Aku mengajak ke jalan Allahdisertai dengan pembuktian yang nyata. Aku bersama orang-orang yangmengikutiku (QS 12:108)Dalam redaksi ayat di atas tercermin bahwa seseorang harus memulai daridirinya sendiri disertai dengan pembuktian yang nyata, baru kemudian diamelibatkan pengikut-pengikutnya.

"Berperang atau berjuang di jalan Allah tidaklah dibebankan kecuali padadirimu sendiri, dan bangkitkanlah semangat orang-orang mukmin(pengikut-pengikutmu) (QS 4:84)Perhatikan kata-kata "tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri." NabiMuhammad saw. pernah bersabda: "Mulailah dari dirimu sendiri, kemudiansusulkanlah keluargamu." Setiap orang menurut beliau adalah pemimpin danbertanggung jawab atas yang dipimpinnya, ini berarti bahwa setiap orangharus tampil terlebih dahulu. Sikap mental demikianlah yang dapat menjadikanbejana sang raja penuh dengan madu bukan air, apalagi racun.

Keutamaan Surat Al Fatehah

Nama-nama lain Al-Fatihah : Fatihatul-Kitab, Ummul Kitab, Ummul-Qur'an, as-Sab'ul-Matsani, al-Qur'anul-`Azhim,asy-Syifa, dan Assaul-Qur'an.

Imam Ahmad bin Hambal r.a. meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dia berkata, "Rasulullah saw. Menemui Ubai bin Ka'ab, namun dia sedang shalat. Rasul berkata, `Hai Ubai.' Maka Ubai melirik, namun tidak menyahut. Nabi berkata, `Hai Ubai!' Lalu Ubai mempercepat shalatnya, kemudian beranjak menemui Rasulullah saw. Sambil berkata, `Asalamu'alaika, ya Rasulullah.' Rasul menjawab, `Wa'alaikassalam. Hai Ubai, mengapa kamu tidak menjawab ketika kupanggil?' Ubai menjawab, `Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang shalat.'

Nabi bersabda, `Apakah kamu tidak menemukan dalam ayat yang diwahyukan Allah Ta'ala kepadaku yang menyatakan, `Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.' (al-Anfal:24)

Ubai menjawab, `Ya Rasulullah, saya menemukan dan saya tidak akan mengulangi hal itu.' Rasul bersabda, `Sukakah kamu bila kuajari sebuah surat yang tidak diturunkan surat lain yang serupa dengannya di dalam Taurat, Injil, Zabur dan al-Furqan?' Ubai menjawab, `Saya suka, wahai Rasulullah.'

Rasulullah saw. Bersabda, `Sesungguhnya aku tidak mau keluar dari pintu ini sebelum aku mengajarkannya.' Ubai berkata, `Kemudian Rasulullah memegang tanganku sambil bercerita kepadaku. Saya memperlambat jalan karena khawatir beliau akan sampai di pintu sebelum menuntaskan pembicaraannya. Ketika kami sudah mendekati pintu, aku berkata, `Ya Rasulullah, surat apakah yang janjikan itu?' Beliau bertanya, `Apa yang kamu baca dalam shalat?' Ubai berkata, `Maka aku membacakan Ummul-Qur'an kepada beliau.' Beliau bersabda, `Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya, Allah tidak menurunkan surat yang setara dengan itu baik dalam Taurat,Injil,Zabur,maupun al-Furqan. Ia merupakan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang.'

"Muslim meriwayatkan dalam sahihnya dan Nasa'I meriwayatkan dalam sunannya dengan sanad dari Ibnu, dia berkata, "Suatu ketika Rasulullah saw. (sedang duduk) dan di sisinya ada Jibril. Tiba-tiba jibril mendengar suara dari atas. Maka dia mengarahkan pandangannya ke langit, lalu berkata, `Inilah pintu langit dibukakan, padahal sebelumnya tidak pernah.' Ibnu Abbas berkata, "Gembirakanlah (umatmu) dengan dua cahaya. Sungguh keduanya diberikan lepadamu dan tidak pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelummu, yaitu Fatihatul-Kitab dan beberapa ayat terakhir surat al-Baqarah. Tidakkah Anda membaca satu hurufpun darinya melainkan Anda akan diberi (pahalanya).'"

Membuka Pintu Surga


Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyabut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di rumah makin besar.

Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun."Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala."

"Terima kasih," jawab Ali.
Matanya memberat lantaran istrinya begitu tawakal. Padahal persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Toh Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan salat berjama'ah.
Sepulang dari sembahyang, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?"
Áli menjawab heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?''

Orang tua itu merogoh kantungnya seraya menjawab, "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya."Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.Ali pun bergegas berangkat ke pasar.

Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya untuk Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan."

Tanpa pikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya.Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kepada Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan menutup pintu surga buat kita."

Keyakinan dan Prasangka Baik

Seorang murid mendambakan syeikh yang akan menyampaikannya kepada Allah. Meski sudah berusaha keras, ia tak berhasil menemukan syeikh yang diidamkan.
Suatu hari ada yang berkata kepadanya bahwa ia tidak akan menemukan seorang syeikh yang dapat menyampaikannya kepada Allah kecuali Fulan bin Fulan yang tinggal disuatu kota. Ia pun segera berangkat ke kota itu. Setelah sampai di sana, ia menanyakan tentang orang yang dimaksud. Penghuni kota menun- jukkan kepadanya seorang lelaki yang berperangai buruk dan suka bermaksiat. Ia mendatangi rumah orang itu dan mengetuk pintunya.

"Siapa?" tanya pemilik rumah.
"Fulan," jawabnya.

Pemilik rumah sedang menunggu orang yang kebetulan namanya sama dengan nama si murid. Ia telah berjanji kepadanya untuk bersenang-senang dengan wanita dan minuman memabukkan. Ia lalu membukakan pintu karena mengira bahwa tamu itu adalah temannya.
Si murid masuk ke dalam rumah. Ketika menatap wajah pemilik rumah, ia lalu duduk bersimpuh dan menangis. Pertemuan dengan sang calon syeikh ini begitu mengharukannya sehingga ia tidak melihat wanita-wanita dan minuman keras yang ada di situ.

"Apa yang terjadi denganmu?" tanya pemilik rumah keheranan.
"Aku ingin agar kamu menyampaikan aku kepada Allah. Aku telah berusaha mencari guru, tetapi tidak menemukan selain kamu," kata si murid dengan suara sendu.
Karena ingin segera terbebas dari orang yang tampak aneh ini, lelaki itu berkata sekenanya, "Pergilah ke tempat A, di bawah gunung B. Di sana akan kamu temukan air. Berwudhulah dengan air itu kemudian beribadahlah di situ sampai Allah memberimu fath."

Si murid segera keluar melaksanakan perintah syeikhnya. Ia beribadah dengan sungguh-sungguh sampai akhirnya Allah memberinya fath. Setelah menerima fath dari Allah, ia akhirnya tahu bahwa orang yang selama ini dianggap sebagai syeikhnya ternyata adalah manusia yang berperangai buruk dan suka bermaksiat kepada Allah.

Si murid kemudian mulai dikenal orang. Kesalehannya menjadi buah bibir masyarakat. Manusia mulai berdatangan, ada yang ingin menuntut ilmu, ada juga yang sekedar ingin memperoleh keberkahan. Bertambah hari muridnya bertambah banyak. Suatu hari ia jatuh sakit. Ketika penyakitnya menjadi semakin parah, para muridnya bertanya, "Guru, siapa yang akan kamu angkat untuk mengantikan kedudukanmu jika kamu wafat."
"Fulan bin Fulan yang suka bermaksiat. Karena itu, bertawajuhlah kalian kepada Allah, berdoalah, agar sebelum aku meninggal dunia, Allah telah merubah keadaannya menjadi yang terbaik, dan memberinya petunjuk, karena sesungguhnya aku tidak akan mencapai kedudukan ini kalau bukan karena dia. Bertawajuhlah kepada Allah!"

Allah mengabulkan doa mereka. Lelaki itu bertobat dan menjadi murid dari mantan muridnya.
Ia berusaha sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah di bawah bimbingan gurunya. Sepeninggal sang guru, ia dipercaya untuk menggantikan kedudukannya.
Barangsiapa bertobat, Allah akan menerima tobatnya. Karena lelaki tadi mendekatkan diri kepada Allah dengan sidq (kesungguhan), ia mencapai kedudukan yang tinggi. Barang siapa menghadap Allah dengan sidq, ia akan mencapai apa yang telah dicapai oleh orang-orang yang sempurna. (I:136)

Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul
Asyraf, Kisah dan Hikmah

عن امير المؤمن ابى حفص عمر بن الخظاب رضي الله تعالى عنه قال :سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ مانوى ............ الحديث 
Hadist ini diceritakan oleh pemimpin orang-orang mu'min nama kinayahnya abi hafsin nama asli dari shohabat yang merupakan kholifah kedua yaitu shohabat umar bin khothob radliyolluhu ta'ala 'anhu dia berkata : saya mendengar rosulullah SAW dawuh(berkata) : Sesungguhnya sahnya beberapa pekerjaan/perbuatan terletak pada niat, sesungguhnya setiap manusia/orang mempunyai perkara yang dituju (diniati), barang siapa bertujuan kepada Allah dan Rosulnya, maka tujuan tersebut pada Allah dan Rosulnya, Barang siapa bertujuan mencari dunia, maka dia akan mendapatkan dunia tersebut, atau bertujuan mendapatkan perempuan yang ingin dinikahi, maka tujuan itulah yang didapatkan. HR.Imam Bukhori&Muslim
Hadits diatas menunjukkan bahwa sesungguhnya niat itu merupakan ukuran terhadap diterimanya amal-amal kita yang kita kerjakan setiap hari, walaupun kelihatan sepele namun juka pekerjaan tersebut kita niati untuk beribadah kepada Allah Sang Kholiq fa insyaallah akan menjadi suatu pekerjaan yang kan nantinya mendapat pahala dan ridlo dariNya,boleh dibilang tanpa adanya niat semua amal-amal yang telah kita kerjakan seakan-akan tiada artinya atau sia-sia belaka dan tidak akan bisa memberikan manfa'at kepada kita. suatu contoh kita makan, apa yang kita peroleh dari makan tersebut, mungkin hanya sebatas kenyang, seandainya makan yang kita lakukan setiap hari dan merupakan kebutuhan kita dalam melangsungkan hidup didunia ini kita niati supaya dengan makan tersebut kita bisa terus melakukan ibadah kepada Allah SWT, maka akan terasa lebih ni'mat dan bahagia disamping itu juga kita mendapatkan pahala/ridlo dariNya.
dalam masalah fiqih contoh sedikit mengenai wajibnya wudlu ada perbedaan pendapat antara para ulama madzhab, dari ulama madzhab hanafiah mereka mengatakan atau berargument bahwa niat wudlu itu tidak wajib sedangkan dari ulama madzhab syafi'i wajib niat wudlu karena berdasarkan qoidah fiqih alwajibu layatimmu illa bilwajib.
hadits diatas merupakan suatu dalil yang dapat kita gunakan acuan untuk melakukan amal-amal yang kita pebuat sehari-hari dan merupakan pokok dalam kita melaksanakan kewajiban kita sebagai hamba.
dalam keadaan apapun apabila kita melakukan sesuatu perkara dilandasi dengan niat terlebih dahulu maka fainsyaallah apa yang telah kita kerjakan dicatat sebagai amal ibadah yang juga dapat pahalanya Amien.

Menjadi Energik Dengan Berpuasa


apakah betul dengan berpuasa manusi menjadi loyo dan lemah? H.M syelton menjawab dengan hasil penelitiannya yang dilakukan Dr.Beriztens, bahwa perasaan lelah dan capai yang mengiringi lapar adalah kondisi fisik semata, berdasarkan pada sejumlah uji laborat yang dilakukan puasa sebenarnya tidak menimbulkan gejala-gejala lapar,lelah dan lemas. Adapun faktor yang mendorong timbulnya lapar,lemas dan capai selama hari-hari pertama adalah pemberhentian secara mendadak dari kebiasaan mengkonsumsi suplemen yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari, pola makan yang buruk dan berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi makan(overdosis).
Dr.Beriztens menemukan bahwa kelompok yang paling banyak mengeluhkan gejala-gejala ini adalah orang-orang gemuk dan orang-orang yang hidup dalam kemewahan, tentu saja perasaan demikian berbeda jauh dengan lapar hakiki yang merupakan fenomena fisiologis yang menandai seruan untuk memperoleh makanan yang dibutuhkan tubuh dan ini tidak terjadi kecuali setelah sebagian besar persediaan makanan didalam tubuh habis.
pembentukan dan peremajaan sel-sel yangb rusak pun sama sekali tidak terpengaruh dengan puasa.ketiga komponen pemasok anggota energi tubuh : protein, karbohidrat, dan lemak bisa bertransmutasi satu sama lain didalam sel dan ketiga komponen ini pula seluruh struktur sel terbentuk.segala proses vital yang berlangsung didalam tubuh tidak terpengaruh sama sekalidengan puasa. bahkan setiap sistem tubuh malah memetik buah manfaat dari puasa dalam meningkatkan kinerja dan mobilitas gerakannya.
konsumsi makanan sewaktu sahur dan berbuka berfungsi memperbaharui simpanan energi yang digunakan dalam bekerja dan menyuplai tubuh, ia juga menyuplai kebutuhan-kebutuhan harian tubuh akan vitamin,mineral,dan unsur-unsur yang diperoleh dari makanan,dengan begitu sebenarnya manusia mampu saja berpuasa sepanjang tahun tanpa ada resiko yang mengancam hidupnya,selama ia konsisten dengan model puasa islami,yaitu sahur dan berbuka.
rasa kasih Allah SWT kepada manusia menuntut penyingkatan kewajiban ini hanya selama satu bulan saja dalam setahun.diluar itu manusi diberikan kebebasan untuk menjalankan puasa sunnah yang dianjurkan Nabi SAW atau dibiasakan,seperti puasa tiga hari tiap bulan(tanggal 13,14,15),puasa senin dan kamis tiap minggu,puasa enam hari bulan syawwal,puasa hari 'asyura, puasa 'arofah, puasa Daud,dan masih banyak lagi. 
                                                              by : kakilangit

Banyaklah Berdzikir

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.. Ia berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling di jalan-jalan guna mencari hamba ahli berzikir. Jika mereka mendapati kaum yang selalu berzikir kepada Allah SWT, mereka menyerunya, `Serukanlah kebutuhan kalian.' Kemudian mereka membawanya dengan sayap-sayapnya ke atas langit bumi. Lalu mereka ditanya oleh Rabb-nya (Dia Maha Mengetahui), `Apa yang dikatakan oleh hamba-hamba-Ku?' Para malaikat menjawab, `Mereka menyucikan dan mengagungkan Engkau, memuji dan memuliakan Engkau.' Allah berfirman, `Apakah mereka melihat-Ku?' Para malaikat menjawab, `Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu.' Allah berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihat Aku?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihat-Mu, tentunya ibadah mereka akan bertambah, tambah menyucikan dan memuliakan Engkau.' Allah SWT berfirman, `Apa yang mereka minta?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon surga kepada-Mu.' Allah berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Tidak, demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya.' Allah SWT berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin berhasrat serta tamak dalam memohon dan memintanya.' Allah SWT berfirman, `Pada apa mereka memohon perlindungan?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon perlindungan dari neraka-Mu.' Allah SWT berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin berlari menjauhinya dan semakin takut.' Allah SWT berfirman, `Kalian Aku jadikan saksi bahwa Aku telah mengampuni mereka.'

Salah seorang dari malaikat itu berkata, `Di dalam kelompok mereka terdapat si Fulan yang bukan bagian dari mereka. Ia datang ke sana hanya untuk suatu keperluan.' Allah SWT berfirman, `Anggota majelis itu tidak menyengsarakan orang yang duduk bergabung dalam majelis mereka.'"

Tobatnya Al Qhos

Al-Qass adalah orang yang paling baik ibadahnya di mata penduduk Mekkah. Pada suatu hari dia bertemu dengan Sallamah, gadis pinangan orang Quraisy. Lalu al-Qass mendengar nyanyiannya dan berhenti untuk mendengarkannya.

Pada saat itulah majikan gadis itu melihat al-Qass dan berkata, "Maukah Anda masuk untuk mendengarkannya?" Al-Qass pura-pura tidak mau sampai gadis itu mengizinkannya. Al-Qass berkata, "Tempatkan saya di tempat yang sepi agar saya tidak dapat melihat dia dan dia tidak melihatku" Kemudian al-Qass masuk dan gadis itu pun menyanyi. Gadis itu tertarik kepadanya. Lalu majikannya menawarkan kepada al-Qass untuk berkenalan dengannya, tetapi al-Qass tidak mau.Pada suatu hari gadis itu berkata kepadanya, "Sungguh aku mencintaimu." Al-Qass menjawab, "Saya juga mencintaimu." Gadis itu berkata, "Aku ingin sekali mengecup bibirmu." Al-Qass berkata, "Saya juga." Gadis itu berkata, "Saya ingin menempelkan dadaku ke dadamu." Al-Qass menjawab, "Saya juga." Gadis itu berkata, "Lalu mengapa Anda tidak melakukannya? Sungguh tempat ini benar-benar sepi."
Al-Qass menjawab, "Saya mendengar Allah berfirman yang artinya: Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS: az-Zukhruf:67)
Saya tidak ingin kasih sayang antara diriku dan dirimu berubah menjadi permusuhan di hari kiamat."
Lalu gadis itu berkata, "Wahai al-Qass! Apakah Tuhanku dan Tuhanmu tidak menerima kita kalau bertobat kepadanya? Al-Qass menjawab, "Ya! Tetapi saya tidak aman dari kematian yang datang dengan tiba-tiba." Kemudain al-Qass berdiri dan kedua matanya mengeluarkan air mata. Setelah itu dia tidak pernah kembali lagi ke tempat itu dan beribadahlah dia seperti sedia kala.

Amanah Seorang Sahabat

Diceritakan bahawa ada dua orang lelaki dari kalangan sahabat Rasulullah s.w.a. berteman baik saling ziarah menziarahi antara satu dengan lainnya. Mereka adalah Sha'b bin Jastamah dan Auf bin Malik. "Wahai saudaraku, siapa di antara kita yang pergi (meninggal dunia) terlebih dahulu, hendaknya saling kunjung mengunjungi." kata Sha'b kepada Auf di suatu hari. "Betul begitu?" tanya Auf. "Betul." jawab Sha'b. Ditakdirkan Allah, Sha'b meninggal dunia terlebih dahulu. Pada suatu malam Auf bermimpi melihat Sha'b datang mengunjunginya. "Engkau wahai saudaraku?" tanya Auf. "Benar." jawab Sha'b. "Bagaimana keadaan dirimu?" "Aku mendapatkan keampunan setelah mendapat musibah."

Apabila Auf melihat pada leher Sha'b, dia melihat ada tanda hitam di situ. "Apa gerangan tanda hitam di lehermu itu?" tanya Auf. "Ini adalah akibat sepuluh dinar yang aku pinjam dari seseorang Yahudi, maka tolong jelaskan hutang tersebut. Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa tidak satupun kejadian yang terjadi di dalam keluargaku, semua terjadi pula setelah kematianku. Bahkan terhadap kucing yang matipun dipertanggungjawabkan juga. Ingatlah wahai saudaraku, bahwa anak perempuanku yang mati enam hari yang lalu, perlu engkau beri pelajaran yang baik dan pengertian baginya."

Perbincangan di antara kedua-dua lelaki yang bersahabat itu terhenti kerana Auf terjaga dari tidurnya. Dia menyadari bahwa semua yang dimimpikannya itu merupakan pelajaran dan peringatan baginya. Pada sebelah paginya dia segera pergi ke rumah keluarga Sha'b. "Selamat datang wahai Auf. Kami sangat gembira dengan kedatanganmu." kata keluarga Sha'b. "Beginilah semestinya kita bersaudara. Mengapa anda datang setelah Sha'b tidak ada di dunia?"

Auf menerangkan maksud kedatangannya yaitu untuk memberitahukan semua mimpinya malam tadi. Keluarga Sha'b faham akan semuanya dan percaya bahwa mimpinya itu benar. Mereka pun mengumpulkan sepuluh dinar dari wang simpanan Sha'b sendiri lalu diberikan kepada Auf agar dibayarkan kepada si Yahudi. Auf segera pergi ke rumah si Yahudi untuk menjelaskan hutang Sha'b. "Adakah Sha'b mempunyai tanggungan sesuatu kepadamu?" tanya Auf. "Rahmat Allah ke atas Sha'b Sahabat Rasulullah S.A.W. Benar, aku telah memberinya pinjaman sebanyak sepuluh dinar." jawab si Yahudi. Setelah Auf menyerahkan sepuluh dinar, si Yahudi berkata: "Demi Allah dinar ini serupa benar dengan dinarku yang dipinjamnya dulu." Dengan demikian, Auf telah melaksanakan amanah dan pesan saudara seagamanya yang telah meninggal dunia.Kisah Qabil dan Habil Qabil dan Habil, keduanya adalah putra Adam as. Al-Qur'an mengisahkan keduanya agar menjadi i'tibar dan hikmah orang-orang mu'min. Qabil adalah seorang yang bermental buruk, selalu melakukan keburukan, dosa, tamak dan menentang kebenaran. Habil adalah saudaranya, seorang yang saleh, taqwa dan selalu berbuat kebenaran.
Di antara keduanya sering timbul perselisihan. Habil selalu mempertahankan kebenaran, sedang Qabil selalu menentangnya. Perselisihan antara keduanya sering terjadi hingga akhirnya sampai ke suatu titik kritis, yakni peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Qabil terhadap adiknya, Habil. Di antara sebab perselisihan mereka ada dua pendapat: Pertama, Habil adalah seorang peternak yang mempunyai ternak kambing, sedangkan Qabil adalah seorang petani yang memiliki tanaman pertanian. Masing-masing melakukan kurban dengan mengeluarkan harta yang dimiliki mereka masing-masing. Habil memilih seekor domba yang paling baik untuk dijadikan kurban, sedangkan Qabil memilih gandum yang terburuk dari hasil pertaniannya untuk berkurban. Kemudian keduanya menyerahkan harta kurban masing-masing kepada Allah. Tiba-tiba turunlah api dari langit yang membakar kurban Habil dan membiarkan kurban Qabil.

Setelah Qabil mengetahui Allah menerima kurban saudaranya dan tidak menerima harta kurbannya, timbullah rasa dengki yang kemudian membunuh adik kandungnya itu. Kedua, dikisahkan bahwa Nabi Adam as mempunyai anak yang masing-masing dilahirkan oleh istrinya kembar dua, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Yang pertama, Qabil dengan saudari kembarnya perempuan, yang kedua Habil dengan saudari kembarnya. Adam ingin menjodohkan masing-masing anaknya secara bersilang. Qabil dengan saudari kembar Habil, dan Habil dengan saudari kembar Qabil. Kebetulan, saudari kembar Qabil adalah wanita cantik sehingga ketika Adam akan mengawinkannya dengan Habil, Qabil menolak dan menantang ayahnya dan berkata, `Saya lebih berhak memperistri saudari kembarku, sedangkan Habil lebih berhak memperistri saudari kembarnya. Bukanlah hal yang bersilang ini tidak lain hanyalah pendapatmu belaka!"

Kemudian Adam memerintahkan kedua anak laki-lakinya melakukan kurban. Barang siapa yang kurbannya diterima akan dijodohkan dengan anak yang cantik (saudari kembar Qabil) itu. Ternyata, yang diterima Allah adalah qurban Habil. Turunlah api dari langit menyambar dan menelan kurban Habil, dan akhirnya timbullah rasa dengki terhadap adiknya, yang kemudian terjadi pembunuhan. "Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil), `Aku pasti membunuhmu.' Berkata Habil, `Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa. Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu, aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan demikian itulah pembalasan bagi orang-orang zhalim.' Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah. Maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi." Qs. al-Maidah : 27-30

Perkataan takwa yang diucapkan Habil ketika berdialog dengan Qabil, sebenarnya sangat tepat untuk mengingatkan dirinya atau Qabil yang ingin melakukan kejahatan itu. Namun, Qabil bukanlah ahli takwa. Karenanya, Allah tidak menerima kurbannya karena kedengkian yang meliputi hatinya memuncak dan menimbulkan suatu keinginan keras untuk membunuh adiknya. Kemudian kita berdalih kepada firman Allah yang mengisahkan ucapan saudara teraniaya (Habil) ketika mengatakan, `Sesungguhnya kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan seru sekalian alam.' Dari sini kita tahu kemuliaan mentalitas Habil yang penuh takwa dan kebaikan. Mental Habil untuk menolak untuk membalas kejahatan yang akan dilakukan kepadanya, karena pembunuhan benar-benar tidak cocok dengan sifat mentalnya. Ia benar-benar takut kepada Allah Rabbu'l-Alamin. Barang siapa takut kepada Allah tidak akan berbuat zhalim terhadap seseorang. Rasa takut kepada Allah merupakan benteng yang kuat untuk mencegah perbuatan salah dan dosa di dunia ini. Karenanya, jika para pendidik dan penegak kebenaran mengerti tentang fungsi takwa ini, tentu mereka akan beramal dan takut bermaksiat kepada Allah, dan akan tercapailah masyarakat yang kokoh, kuat dan penuh kedamaian. Tetapi, Qabil yang dapat dikuasai oleh cengkeraman kemaksiatan, rapuhlah perrtahanan dirinya terhadap gelora nafsu jahatnya.

"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang rugi." (Qs.5:30)

Pertentangan sengit itu, hakekatnya tidak terjadi pada diri Qabil dan Habil. Tetapi pertentangan sengit yang sebenarnya terjadi antara Qabil dan hawa nafsunya, atau antara Qabil dengan kemauan jahatnya. Dalam keadaan demikian, mestinya Qabil harus bertahan mengekang keliaran nafsunya untuk meloloskan diri dari cengkeraman nafsu jahat itu. Namun, Qabil itu lemah dalam menghadapi kelemahan dirinya dan keliaran nafsunya, sehingga ia dapat dijerumuskan nafsu jahatnya untuk membunuh saudaranya. Demikian itulah jenis dengki yang amat ganas. Hasad, adalah perbuatan dosa kepada Allah yang pertama terjadi di langit dan bumi. Di langit, perbuatan hasad dilakukan oleh Qabil terhadap Habil. Pelajaran dari Burung Gagak Setelah Qabil membunuh saudaranya ia mendiamkan begitu saja mayat adiknya karena tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Kemudian Allah mengutus dua ekor burung gagak, keduanya berkelahi hingga akhirnya terbunuhlah salah satu di antaranya. Gagak yang masih hidup kemudian melobangi tanah dengan paruh dan kakinya. Setelah selesai, dilemparkannya gagak yang sudah mati itu ke dalam lobang dan ditimbun dengan tanah. Ketika Qabil melihat gagak mengubur seekor gagak yang dibunuhnya, tersentuhlah hatinya. Ia tidak merasa lega hatinya kalau dirinya kalah dengan seekor gagak dalam masalah kebaikan. Maka, dikuburkanlah saudaranya ke dalam tanah kemudian ia menyesali perbuatannya seraya berkata, `Kenapa diriku ini hanya memiliki lebih sedikit penghormatan kepada yang lain dibandingkan dengan seekor gagak.' Inilah maksud dari firman Allah tersebut berikut ini, "Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil, `Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?' Karena itu jadilah ia seorang di antara orang-orang yang menyesal." Qs. al-Maidah : 31

Mengatur Hurup dan Warna

Untuk para blogger baru, Shohib akan menikmati fasilitas baru dari blogger.com, yaitu Shohib bisa mengatur jenis font (hurup) serta warna font dengan sangat mudah. Di bawah adalah langkah untuk mengatur Fonts And Colors (khusus untuk blogger baru dengan template baru, sedangkan untuk blogger yang memakai template klasik, menu ini tidak disediakan). Klik menu "Fonts and Colors", maka akan muncul beberapa pengaturan : (ini khusus untuk template "minima")
1. Page Background color --> pengaturan warna background blog. Silahkan klik warna yang ada di sebelah kanan yang di sukai

2. Text Color --> pengaturan warna hurup dari posting-an

3. Link Color --> pengaturan warna hurup yang di link

4. Blog Title Color --> pengaturan warna hurup judul Blog

5. Blog Description Color --> pengaturan warna hurup deskripsi blog

6. Post Title Color --> pengaturan warna hurup judul posting-an
7. Border Color --> pengaturan warna kotak yang mengelilingi judul blog, serta garis pemisah

8. Sidebar Title Color --> pengaturan warna hurup judul yang Shohib di sidebar (kolom samping)

9. Sidebar Title Color --> pengaturan warna hurup yang ada di sidebar(kolom samping)

10. Visited link Color --> pengaturan warna hurup link ketika pengunjung mengarahkannya ke tulisan yang mengandung link

11. Text Font --> pengaturan jenis hurup,berlaku untuk hurup hasil dari posting-an ataupun hurup yang ada di sidebar

12. Sidebar Title Font --> pengaturan jenis hurup untuk judul yang ada di sidebar serta tanggal postingan

13. Blog Title Font --> pengaturan jenis hurup Judul blog

14. Blog Description Font --> Pengaturan jenis hurup dekripsi blog

15. Post Footer Font --> pengaturan jenis hurup footer (contoh : posted by )

16. Klik “ SAVE CHANGES” untuk mengakhiri pengaturan. Selesai

Untuk template-template selain template "minima", pada dasarnya sama aja, hanya saja ada sedikit perbedaan, tapi itu tidak sulit. Untuk mengetahui tulisan mana yang sedang di rubah oleh Shohib, Shohib cukup melihat mana yang berubah tulisannya pada preview yang terletak sebelah bawah.
Semoga bermanfaat dan menjadikan Shohib untuk terus berkarya, Semangat ….

Cara Setting Blog

Bagi para Shohib-shohib yang baru membuat blog, dan ingin blognya menjadi seperti blog-blog yang sudah bagus n menarik shohib harus melakukan setting dahulu, ada beberapa settingan / pengaturan yang harus di lakukan agar blog Shohib bisa di kenali mesin pencari semisal Google,yahoo, Msn serta teman-temannya yang lain. Bila belum tahu apa yang harus di setting, silahkan ikuti langkah-langkahnya :
1. Silahkan Shohib Login ke blogger.com dengan user name dan password milik sobat
2. Klik judul blog yang mau di setting ( jika Shohib sudah mempunyai beberapa blog)
3. Klik Pengaturan, trus klik Dasar. Beberapa form yang harus di isi pada menu Dasar :
• Judul ⇒ isi dengan judul blog Shohib. Contoh : Blogspot Tutorial
• Uraian ⇒ isi dengan deskripsi blog Shohib. Contoh : disini kita akan berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar Blog
• Tambahkan blog Shohib ke daftar kami? ⇒ pilih ya agar setiap posting kita selalu masuk di daftar Blogger.com.
• Biarkan mesin pencari menemukan blog Shohib? ⇒ pilih ya
• Tampilkan Editing Cepat di Blog Anda? ⇒ pilih Ya
• Tampilkan Link Posting Email? ⇒ Sebaiknya pilih ya, tapi pilih tidak juga tidak apa-apa
• Konten Dewasa? ⇒ Pilih tidak. Kalau pilih ya berarti blog Shohib di anggap blog untuk dewasa (semacam blog porno)
• Tampilkan Mode Compose untuk semua blog Shohib? ⇒ pilih Ya
• Aktifkan transliterasi? ⇒ pilih Tidak, jika Shohib ingin ada button untuk mengubah biasa ke hurup hindi (India), pilih ya jika sebaliknya)
• Klik tombol Simpan Pengaturan . Selesai
4. Klik Publikasi untuk mengatur menu Publikasi :
• Alamat Blog*Spot ⇒ isi dengan nama blog sobat. Contoh : kolom-tutorial. Biasanya alamat yang tercantum adalah langsung alamat blog Shohib, jadi jangan di ubah aja.
• Klik tombolSimpan pengaturan. Selesai
5. Klik Format untuk mengatur menu format :
• Tampilkan ⇒ pilih angka posting yang ingin anda tampilkan. Missal : Tampilkan : 6 posting, berarti posting yang akan tampil di halaman blog sobat adalah sebanyak enam posting. Pilih posting (jangan hari) pada menu pulldown.
• Format Header Tanggal ⇒ pilih model tanggal/bulan yang Shohib sukai, Format tanggal/bulan ini akan selalu muncul diatas postingan kita.
• Format tanggal Index Arsip ⇒ pilih model untuk peng-arsip-an yang Shohib sukai.
• Format Timestamp ⇒ Pilih bentuk waktu yang anda sukai.
• Zona Waktu ⇒ Pilih zona waktu yang sesuai. Contoh untuk WIB : [UTC-+7.00]Asia/Jakarta.
• Bahasa ⇒ Pilih bahasa yang di inginkan.
• Tampilkan Field judul ⇒ Pilih ya
atau tidakpun tidak apa-apa
• Tampilkan kolom link ⇒ pilih ya, tapi seandainya pilih tidak juga tidak apa-apa.
• Aktifkan perataan float ⇒ pilih ya, tapi seandainya mau pilih tidak juga tidak apa-apa
• Klik tombol Simpan Pengaturan. Selesai
6. Klik Komentar Untuk mengatur menu komentar :
• Komentar ⇒ pilih tampilkan, ini agar artikel Shohib dapat di komentari oleh pengunjung
• Siapa yang Bisa Berkomentar ? ⇒ Pilih Siapa pun - termasuk Pengguna Anonim. Ini di maksudkan agar setiap orang bisa berkomentar tidak terbatas kepada anggota blogspot saja.
• Default Komentar untuk Posting ⇒ pilih Posting baru memiliki komentar.
• Link balik ⇒ Pilih tampilkan. Ini dimaksudkan agar kita mengetahui apabila ada yang memasang link pada artikel kita.
• Default Link Balik untuk Posting ⇒ pilih Posting baru Memiliki Link Balik.
• Format Timestamp Komentar ⇒ pilih format jam yg singkat. Contoh: 8.00 PM.
• Tampilkan komentar dalam sebuah window popup? ⇒ pilih Ya. Supaya ketika di klik oleh pengunjung, halaman blog Shohib tidak menghilang/tertimpa halaman komntar.
• Aktifkan moderasi komentar? ⇒ pilih Tidak (sebaiknya).
• Tampilkan verifikasi kata untuk komentar? ⇒ pilih Ya. ini di maksudkan agar terhindar dari software robot dengan tujuan melakukan spam.
• Tampilkan gambar profil dalam komentar? ⇒ pilih ya. Supaya gambar komentator yg punya id blogger, dapat menampilkan fotonya.
• Email Pemberitahuan Komentar ⇒ isi dg alamat email Shohib, ini di maksudkan agar setiap ada yang berkomentar pada artikel Shohib, anda dapat kiriman email dari blogger.com sebagai pemberitahuan.
• Klik tombol Simpan Pengaturan. Selesai
7. Klik Arsipkan Untuk mengatur menu Arsipkan :
• Frekuensi Arsip ⇒ pilih Bulanan.
• Aktifkan Halaman Posting? ⇒ pilih ya.
• Klik tombol Simpan Pengaturan . Selesai.
8. Klik Fedd Situs untuk mengatur menu feed situs :
• Izinkan Feed Blog ⇒ pilih Penuh.
• Posting URL Pengubahan Arah Feed ⇒ di isi dengan alamat feed penggati semisal alamat feed dari feed burner, jika belum punya, di kosongkan saja.
• Footer Feed Posting ⇒ Silahkan di isi dengan kode iklan yang anda punya, misal kode iklan dari Google adsense dsb, namun jika tidak punya, silahkan kosongkan saja.
• Klik tombol Simpan Perubahan. Selesai.
semoga bermanfaat dan menjadikan shohib untuk terus berkarya,Semangat....

Sambut Ramadlan

Sambut Ramadlan 
      Sebagai umat islam tentunya kita sangat senang sengan datangnya bulan suci Ramadlan. Bulan penuh berkah dan kemilau cahaya, bulan yang didalamnya terdapat lailatul qadar(malam seribu malam),turunnya Al-qur'an(nuzululqur'an dan bulan pembakaran dosa umat manusia.
        Selain keutamaan-keutamaan diatas,didalam ramadlan juga terdapat amalan yang mulia yaitu puasa.ajaran islam, baik lewat al-Qur'an ataupun hadits sangat banyak yang membahas tentang keutamaan puasa dan orang yang mengerjakannya. hadits yang menerangkan tentang puasa diantaranya yaitu hanya orang yang berpuasa yang dapat masuk pintu surga Royyan, puasa kelak akan memberi Syafa'at. bau mulut orang puasa lebih wangi dari pada minyak misik atau dan masih banyak lagi.
Dasar-dasar Puasa
          banyak literatur islam yang membahas tentang puasa diantaranya :
    Surat al-baqoroh ayat 183-185
    Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa yaitu dalam beberapa hari tertentu ......al ayat.

    Shohih Bukhori  Dalam hadits riwayat Ubaidilah binAbu Thalhah ra. : ada seseorang laki-laki yang bertanya kepada nabi, " Wahai Rasulullah, beritahukan kepada saya mengenai puasa yang diwajibkan Allah SWT kepada saya? " beliau menjawab " Puasa Ramadlan " laki-laki itu bertanya kepada lagi " apakah puasa lain yang diwajibkan atas saya?" nabi menjawab, " tidak kecuali jika puasa sunnah "
               Maka dari itu mari kita laksanakan kewajiban kita ini dengan rasa senang dan mengharap ridlo dari Allah semoga apa yang telah kita lakukan bisa menjadi lebih bermanfaat dan semoga menjadi latihan kita untuk menempuh bulan-bulan berikutnya agar jadi baik-baik dan lebih baik,.
      Semoga bermanfaat Amieeeeen .......

      Puasa Dalam Islam


      Puasa Dalam Islam
                 Islam datang tidak langsung mewajibkan umatnya unutk berpuasa. ibadah ini diwajibkan pada tahun kedua hijriah. kata puasa disebut al-qur'an sebanyak delapan kali,adapun maknanya "menahan" dan "berhenti  atau bisa juga diartikan menghindari atau meninggalkan sesuatu, orang yang diam membisu juga dikatakan puasa karena mencegah diri unutk berbicara sedangkan menurut Abu Ubaidillah " semua yang tidak makan, minum,berbicara atau melakukan perjalanan berarti dia berpuasa.
                Dalam lisan arab kata puasa bisa diartikan sedang-sedang dan tengah-tengah, seperti kalimat hari ini benar-benar puasa yaitu ketika ia berada ditengah-tengah hari (siang). Matahari berpuasa artinya ia tepat berada ditenga hari. kata puasa juga digunakan untuk ketenangan angin sedangkan dalam surat maryam ayat 26 artinya membisu, tidak berbicara.
                Dalam mu'jam al-wasyith kata puasa diartika sebagai mencegah diri untuk tidak berbuat atau berkata sesuatu,sedangkan kata shauma, shiyaman artinya menahan.
               Kemudian kata puasa dalam islam dibatasi oleh definisi syari'at yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan, baik berupa makan, minum, bersenggama mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari

      Wisata Tuban

      Tuban adalah merupakan sebuah kabupaten yang terletak paling utara & paling barat provinsi jawa timur atau yang lebih dikenal pantura, Tuban juga dikenal dengan sebutan kota wali karena didalam kota tersebut bersemayam banyak sekali wali-wali Allah SWT, sudah terkenal dengan kewaliannya yaitu raden makdum ibrahim atau orang banyak menyebutnya sunan bonang adalah merupakan salah satu dari wali songo yang menyebarkan agama islam ditanah jawa, selain raden makdum ibrahim masih banyak sekali wali-wali Allah SWT yang bersemayam disana diantaranya ialah waliyullah Asmoro qondi yang maqamnya berada ditimur kota tuban, ada juga sunan bejagung, masih dalam kota tuban tapi sebelah selatan terdapat maqam waliyullahyang juga sangat terkenal tepatnya berada di desa mulyoagung kecamatan singgahan atau orang lebih sering dengan menyebut NGLIRIP, diatas sebuah bukit kecil dinglirip terdapat maqam kanjengsyeh abdul jabar yang mana silsilahnya masih sambung dengan sunan bonang dan sampai kepada baginda nabi muhammad banyak sekali orang yang berziarah kesana meskipun tidak setiap hari seperti sunan bonang tetapi terdapat sesuatu yang mungkin dirasa nyaman setelah berziarah disana dalam bathin nyaman dhohirpun juga karena setelah kita sampai disana kita akan disuguhi pemandangan yang Insyaallah cukup menyenangkan hanya dengan memandang sebelah saja dari maqam kita sudah bisa mengertri betapa besar keagungan Allah menciptakan keindahan yang mungkin manusia tidak dapat membuatnya Yaitu sebuah Air terjun yang sangat indah dipandang mata, Subahnallah 

      Hadits

      Hadist ini diceritakan oleh pemimpin orang-orang mu'min nama kinayahnya abi hafsin nama asli dari shohabat yang merupakan kholifah kedua yaitu shohabat umar bin khothob radliyolluhu ta'ala 'anhu dia berkata : saya mendengar rosulullah SAW dawuh(berkata) : sesungguhnya sahnya beberapa pekerjaan/perbuatan terletak pada niat, sesungguhnya setiap manusia/orang mempunyai perkara yang dituju (diniati), barang siapa bertujuan kepada Allah dan Rosulnya, maka tujuan tersebut pada Allah dan Rosulnya, Barang siapa bertujuan mencari dunia, maka dia akan mendapatkan dunia tersebut, atau bertujuan mendapatkan perempuan yang ingin dinikahi, maka tujuan itulah yang didapatkan. HR.IMAM BUKHORI

      Risalatul Hayawan

      Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT dimuka bumi ini merupakan karunia dan fasilitas yang diperuntukkan untuk ummat manusia. Berbagai komunitas darat, laut dan udara yang dilengkapi dengan berbagai tumbuhan dan binatang, lengkap dengan keistimewaan dan keajaibannya menjadi pertanda betapa mulianya makhluk yang bernama manusia ini, dan betapa Maha Besar dan Maha kuasanya ALLAH Sang Maha Pencipta. dalam surat luqman ALLAH berfirman : tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya allah telah menunjukkan untuk kepentinganmu,apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi dan menyempurnakan untukmu nikmatNya lahir dan batin.
      komunitas darat, laut dan udara ada yang dihalalkan,ada yang diharamkan bahkan ada yang belum jelas halal maupun haramnya.setiap ketentuan yang telah digariskan oleh allah,baik yang berupa hukum halal maupun haram selau mengandung hikmat dan alasan yang rasional untuk kemaslahatan ummat manusia itu sendiri. Namun sebagai khalifah dimuka bumi, manusia sering kali memilih untuk terjebak dalam belenggu nafsu dan kenikmatan sesaat.Halal dan haram tidak lagi bersandar pada hukum-hukum Allah.namun lidah dan nafsu kesenangan menjadi penentu. Yang enak menurut lidah akan ditelan walaupun haram dan dilarang. na'udzubillah, wallahu a'lam bisshowab.

      Fenomena Cinta

      Cinta itu seperti Kupu-kupu, Tambah dikejar Tambah lari, tapi kalau dibiarkan terbang dia akan datang disaat kamu tidak mengharapkannya, Cinta dapat buat bahagia, tapi Cinta juga sering bikin sedih,Cinta baru berharga jika diberikan kepada orang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru,dan pilihlah yang terbaik. Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang "sempurna" bagi seseorang, tapi bagaimana seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri, dan karena itu kamu sempurna. Jangan pernah bilang " I LOVE YOU " kalu kamu tak peduli, jangan pernah membicarakan perasaaan yang tak pernah ada, jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya, jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan adalah kebohongan. Hal yang paling kejam yang seseorang lakukan adalah membiarkan jatuh cinta, sementara seseorang itu tidak berniat menangkapnya. Cinta bukan " ini salah kamu ", tapi " maaf kan Aku " , " bukan kamu dimana sih ? " tapi " aku ngerti koq " Bukan " Coba kamu nggak kaya gini " tapi aku cinta kamu seperti apa adanya  "



      Tanda tanda kiamat kubro pertama


      Tanda-tanda kiamat kubro yang pertama adalah kemunculan al-mahdi. Dia adalah seorang lelaki yang luar biasa, keturunan dari Syayyidah Fatimah rodliyallohu 'anha, dibawah kekuasaannya keadilan merata dimuka bumi,sebagaimana bumi telah dipenuhi kedhaliman dan kejahatan. ar-Rouyani didalam kitab musnadnya dan abu nu'aim meriwatkan dari Hudzaifah,ia berkata : Rosulullah SAW bersabda : " al-Mahdi adalah seorang lelaki keturunanku, warna kulitnya seperti orang arab, postur tubuhnya seperti orang israil, pada pipinya sebelah kanan terdapat tahi lalat. Dia itu laksana bintang yang memancarkan sinar, keadilannya akan merata diseluruh muka bumi, sebagaimana bumi yang telah dipenuhi kejahatan. Penduduk bumi dan langit mau menerima kekhalifahannya dengan senang hati, sehingga burung-burung yang terbang diangkasa ".