Bulan Suro, Kenapa??

Bagi orang jawa bulan muharrom atau yang lebih populer bulan suro merupakan bulan keramat atau tidak berani melakukan/mengadakan hajatan semisal acara pernikahan, khitanan, mbangun omah, pindah omah, ataupun yang lain-lain yang menurut mereka bila pantangan itu diterjang, dipastikan pelakunya akan dapat musibah atau kerugian. Jika tradisi kejawen menilai suro/muharrom sebagai bulan gawat n keramat, beda halnya dengan agama islam yang justru menganggap bulan muharrom ini sebagai bulan mulia n utama. Pada masa sultan agung mataram(931H/1509M) penanggalan hijriyah digabungkan yan9 menjdikanbulan muharrom dan suro menjadi sama, akan tetapi masyarakat islam ditanah jawa ini masih saja menganggap bulan keramat atau pandangan terhadap bulan suro tidak dpat mengubah kepada bulan muharrom. rasa fanatisme yang sudah begitu kental dan lengket dibumi jawa ini seakan-akan tak dapat dirubah. hingga sekarang konsekwensinyapun ummat islam/masyarakat jawa masih belum berani melakukan ritual hajatan dll.

0 Comments: